
Batu, BPSDA- Perkembangan inflasi periode Ramadan dan Lebaran :
a. Inflasi pada Ramadan dan lebaran 2023 lebih rendah dibandingkan lebaran 2022, dipengaruhi: pasokan komoditas hortikultura yang relatif terjaga, ditopang aktivitas panen sepanjang Maret-April.
b. Deflasi cabai merah dan cabai rawit meredam tingkat inflasi umum.
c. Andil inflasi beberapa komoditas pangan yang relatif lebih rendah dibandingkan momen lebaran pada tahun-tahun sebelumnya.
● Inflasi April 2023: inflasi bulan ke bulan = 0,33%
● Beras surplus 2,79 juta ton pada periode Januari-Mei
● Prediksi risiko kekeringan padi Mei-Juni 2023:
a. Mayoritas provinsi memiliki risiko rendah pada bulan Mei dan Juni 2023.
b. Tidak ada lahan sawah pada periode Mei-Juni 2023 yang diprediksi berpeluang tinggi dan sangat tinggi mengalami kekeringan.
c. Untuk periode Mei-Juni, prediksi luas risiko kekeringan untuk komoditas padi sawah Indonesia berada pada kisaran antara rendah hingga sedang.
● Prediksi risiko kekeringan kategori sedang secara nasional pada bulan:
a. Mei: 274.640 Ha (3,63% thd total risiko kekeringan)
b. Juni: 410.675 Ha (5,42% thd total risiko kekeringan)
● Agenda aksi untuk antisipasi dan adaptasi El Nino
a. Langkah-langkah menghadapi El Nino: Tesa (adaptasi), Antitesa (upaya pengendalian), Sintesa (upaya mempertahankan kondisi yang tidak terpengaruh).
b. Mapping wilayah terdampak El Nino dan mengkategorikannya menjadi wilayah merah, kuning, dan hijau.
c. Menyiapkan seluruh sarana, penganggaran, personal/SDM, dan kelembagaan terkait 5 hal untuk percepatan antisipasi El Nino:
1. Program
2. Kelembagaan
3. Pelatihan SDM
4. Upaya percepatan langkah antisipasi sebelum El Nino terjadi
5. Koordinasi dengan mitra terkait
d. Merumuskan dukungan/intervensi kementan bagi daerah menggunakan pendekatan SOM (Subjek, Objek, Metode).