
Batu, BPSDA-Dalam rangka pengendalian inflasi Kementrian Dalam Negeri rutin mengadakan rapat koordinasi untuk memantau inflasi bahan pokok, rakor dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karniavan secara zoom/daring. Bertempat di Ruang Rapat Utama lantai 5 Gedung A Balai Kota Among Tani Rakornas ini di ikuti seluruh gubernur,bupati/walikota dan instansi verikal lainnya seluruh Indonesia.
Dari hasil pemantauan sebagai upaya stabilisasi minyak goreng tercatat ada 82 daerah yang mengalami defisit kebutuhan. Jumlah stock minyak goreng secara nasional sejumlah 158.000 ribu ton (relatif aman) yang sudah tersebar di seluruh distributor. Akan tetapi diharapkan agar dalam pendistribusian tidak hanya menyerahkan pada champions karena dari data masih banyak daerah yang mengalami kekurangan stok sehingga pengawasan tetap harus dilakukan oleh Dirjen Perdagangan.
Dari data Konsumsi Pangan Masyarakat Indonesia yang dilakukan BPS tercatat data konsumsi perkapita pernduduk per orang/ hari beras 0,22 kg, miinyak goreng 0.034 liter. Dari data tersebut dapat diperkirakan jumlah kebutuhan per hari dan pemilihan pola kebutuhan termasuk pada saat Ramadhan/ Idul Fitri. Untuk telur 0,3 kg per orang/hari daging sapi dan daging ayam ras kebutuhan orang/hari 0,022 kg. Komoditas yang mengalami fluktuasi antara lain cabe rawit kebutuhan tertinggi di Gorontalo, cabe merah di Sumatra Barat, bawang merah tertinggi Sumatra Barat 0,127 ons orang/hari. Komoditas yang mengalami pergerakan harga dan cenderung terjadi peningkatan sejak 3 minggu yang lalu antara lain cabai merah, telur ayam, cabai rawit. Kenaikan IPH tertinggi di Kabupaten Buton (16,21 %) sedang penurunan IPH terendah (-6,81 %) di Aceh tamiang.
Perkembangan harga wilayah Jawa Timur, Kota Sidoarjo tertinggi untuk komoditas caba rawit, bawang putih dan beras. Dari 4 komoditas yang mengalami kenaikan dan berpotensi memberi andil pada tingkat inflasi diantaranya cabai rawit, beras, cabai merah dan bawang putih dengan rincian cabai merah terjadi kenaikan di 71 kabupaten/ kota , cabai rawit di 54 kabupaten/ kota dan bawang merah di 44 kabupaten/ kota.