
Batu, BPSDA-Dalam rangka pengendalian inflasi Kementrian Dalam Negeri rutin mengadakan rapat koordinasi untuk memantau inflasi bahan pokok, rakor dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karniavan secara zoom/daring. Bertempat di Ruang Rapat Utama lantai 5 Gedung A Balai Kota Among Tani Rakornas ini di ikuti seluruh gubernur,bupati/walikota dan instansi verikal lainnya seluruh Indonesia.
Mendagri menyampaikan bahwasanya arahan Presiden Jokowi bagi pejabat dan pegawai pemerintah untuk tidak melakukan buka bersama sebagai bentuk kehati-hatian karena saat ini masih dalam masa transisi dari pandemi Covid-19 menuju endemi. Hal ini sekaligus sebagai penerapan pola hidup sederhana bagi aparatur sipil negara. Tito Karnavian menyampaikan Kab/kota dengan tingkat inflasi di bawah Nasional yaitu DKI Jakarta sebesar 4,07% dikuti oleh Kab. Sumba Barat NTT dengan inflasi 3,57% dan Kota Tarakan inflasi sebesar 4,10%.
BPS Nasional dalam Rakornas menjelaskan bahwa perkembangan harga memasuki bulan Ramadhan dipengaruhi adanya kenaikan harga dan kekurangan pasokan, kecenderungan kenaikan harga dibeberapa negara Islam diduga juga sebagai respon pelaku pasar terhadap naiknya permintaan terhadap komoditas menyambut Ramadhan. Memasuki Ramadhan 2023, Bangladesh, Pakistan, Maroko dan Mesir mengalami inflasi yang cukup tinggi.
Pelaksanaan Program Kerja TPIP dalam Upaya Pengendalian Inflasi Cabai dan Bawang Merah. Early Warning Sistem cabai rawit bulan Maret-Mei 2023. EWS produksi dan neraca cabai rawit Nasional 2023 diperkirakan surplus Maret-april 2023.
Kondisi komoditas Pangan yang mengalami kenaikan harga menurut satgas pangan yaitu komoditas cabai rawit merah. Mengalami kenaikan 14,29%, harga dari bulan lalu Rp. 62.300/kg. Harga rata-rata Nasional cabai rawit merah saat ini Rp. 71.200/kg dengan harga acuan Rp. 57.000/kg. Kenaikan harga cabai merah dikarenakan berkurangnya pasokan dari sentra Jawa Timur yang telah memasuki akhir masa panen dan mundurnya masa tanam untuk periode selanjutnya